READIN.ID – PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, memimpin rapat koordinasi (Rakor) yang menekankan pentingnya efisiensi dan inovasi di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menghadapi keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026.
Rakor tersebut, yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) PPU Tohar dan seluruh Kepala SKPD, digelar di ruang kerja Bupati, Kamis (27/11/2025).
Dalam arahannya, Bupati Mudyat Noor meminta seluruh SKPD untuk bekerja lebih kreatif, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata.
“Seluruh SKPD harus dapat memberi inovasi nyata, bukan hanya rutinitas karena APBD kita tidak mampu menopang seluruh kebutuhan,” ujar Mudyat.
Pemda PPU selanjutnya akan memfokuskan pembangunan pada tiga sektor utama berbasis lokal: perikanan, pertanian, dan pariwisata, dengan memperkuat ekonomi rakyat sebagai prioritas.
Khusus untuk perikanan, Mudyat menyoroti adanya dukungan anggaran sebesar Rp 22 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun, ia menekankan perlunya mengatasi masalah di hulu, seperti ketersediaan es dan solar bagi nelayan.
Sektor pertanian juga harus diprioritaskan melalui pemetaan program dan skema pembiayaan. Selain itu, program digitalisasi desa bernama Desapedia digadang dapat mendatangkan insentif hingga Rp 20 miliar jika 30 desa berhasil didigitalisasi.
“Efisiensi anggaran secara keseluruhan dan pengurangan kegiatan nonteknis. Saya pastikan bahwa Pemda PPU tidak akan memotong Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) ASN,” tutupnya.
Komitmen ini menunjukkan bahwa di tengah keterbatasan fiskal, PPU berupaya mengarahkan dana secara strategis untuk pembangunan sektor unggulan tanpa mengurangi kesejahteraan pegawainya.(adv/nm)
