Kesbangpol PPU Gencarkan Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula Jelang Pilkada 2024

oleh -77 Dilihat
Rahmat Hidayat, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Kesbangpol PPU, saat di temui di kantornya.

READIN – PENAJAM. Generasi muda, khususnya pemilih pemula, diharapkan memiliki peran penting dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Kesbangpol Penajam Paser Utara (PPU), Rahmat Hidayat, menyatakan bahwa suara generasi muda, terutama Gen Z, akan memberikan pengaruh besar dalam menentukan hasil pemilu.

“Generasi Z, termasuk siswa-siswa di sekolah, punya potensi besar karena jumlah suaranya bisa lebih dari 50 persen,” kata Rahmat, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan bahwa karena itulah Kesbangpol PPU gencar melakukan sosialisasi politik di sekolah-sekolah melalui program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Suara Demokrasi.”

Program sosialisasi ini dilakukan bekerja sama dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), yang memberikan materi terkait proses pemilu dan pengawasan terhadap pelanggaran pemilu. Rahmat menjelaskan, generasi muda memiliki karakteristik yang kritis dan berpikiran terbuka. Jaringan sosial mereka yang luas melalui media sosial membuat pengaruh mereka dalam pemilu menjadi signifikan.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari total 204.807.222 pemilih tetap yang terdaftar untuk Pemilu 2024, sekitar 56,45 persen merupakan generasi milenial dan Gen Z. Di antaranya, 33,60 persen adalah pemilih milenial dan 22,85 persen adalah Gen Z.

Namun, Rahmat juga menyoroti tantangan yang dihadapi pemilih muda, terutama dalam menyaring informasi.

“Pemilih muda sering kali menerima informasi dari berbagai sumber tanpa memastikan kebenarannya. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk memberikan pendidikan politik yang baik,” ujarnya.

Melalui pendidikan politik dan sosialisasi ini, Kesbangpol PPU berharap pemilih muda dapat menggunakan hak pilih mereka secara bijak dan bertanggung jawab.

“Jika dikelola dengan baik, pemilih pemula memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif dalam proses demokrasi,” tutup Rahmat. (ara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *