Kasus Malaria di PPU Turun Drastis, dari Ribuan Menjadi 117 Kasus

oleh -35 Dilihat
oleh

READIN.ID – PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang pada awal 2020-an sempat menjadi daerah dengan kasus malaria tertinggi di Kalimantan Timur, kini menunjukkan capaian signifikan dalam menekan angka penyakit tersebut. Data terbaru menunjukkan penurunan drastis jumlah kasus malaria di wilayah ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan PPU, Sri Temu, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, kasus malaria di PPU masih tercatat di atas 1.000 kasus. Angka ini kemudian turun menjadi 558 kasus pada tahun 2024, dan per September 2025, kasus malaria berhasil ditekan hingga menyentuh angka 117.

“Ini berarti sudah banyak penurunan. Kita memang terus berupaya supaya kasus malaria di PPU bisa ditekan,” ujar Sri Temu saat diwawancarai pada Kamis (18/9/2025).

Meski demikian, Sri Temu menjelaskan bahwa sebagian besar penderita malaria yang tercatat di PPU bukanlah warga asli daerah tersebut. Mereka umumnya adalah pekerja hutan pencari kayu yang beroperasi di wilayah Paser, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara.

“Para pekerja ini masuk dan keluar melalui wilayah Sotek, dan ketika sakit, mereka berobat di Puskesmas Sotek, sehingga otomatis tercatat sebagai kasus di PPU. Dari KTP banyak yang pekerja asal Banjar dan Sulawesi,” pungkasnya.

Rata-rata penderita malaria yang ditemukan di PPU adalah orang dewasa berusia di atas 20 tahun. Wilayah Sotek menjadi lokasi dengan temuan kasus terbanyak, mengingat area tersebut merupakan jalur utama keluar masuk para pekerja hutan.(*lov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *