READIN.ID – PENAJAM – Anggota Komisi I DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Bijak Ilhamdani, menyoroti rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal di PPU. Ia menilai program pelatihan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dialokasikan pemerintah daerah setiap tahun belum efektif mengatasi persoalan pengangguran.
Menurut Bijak, meskipun Pemkab PPU telah menganggarkan dana signifikan untuk pelatihan, dampak yang dirasakan masyarakat belum maksimal dan belum menyentuh kebutuhan pasar kerja yang sesungguhnya.
“Kalau mau diakui, iya memang belum maksimal. Itu kenyataan yang harus dilihat dengan jujur, agar kita tahu apa yang perlu dibenahi,” ujar Bijak Ilhamdani, pada Senin (24/11/2025).
DPRD mendesak pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program ketenagakerjaan. Untuk tahun 2025 saja, Disnakertrans PPU mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar untuk pelatihan dan sertifikasi. Namun, Bijak menilai serapan tenaga kerja masih jauh dari harapan.
“Kita ini sudah menganggarkan pelatihan dan peningkatan SDM setiap tahun, tetapi serapannya masih kecil. Itu yang harus menjadi perhatian,” katanya.
Ia menekankan bahwa program pelatihan harus lebih spesifik, tepat sasaran, dan adaptif terhadap kebutuhan industri, terutama yang tumbuh pesat seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita perlu program pelatihan yang lebih tepat sasaran agar masyarakat tidak hanya dilatih, tetapi juga benar-benar terserap kerja,” pungkasnya.
DPRD PPU mendorong agar pemerintah daerah bersikap lebih visioner dan responsif dalam merancang program peningkatan kompetensi. Jika tidak ditangani secara serius, ia khawatir tenaga kerja lokal PPU akan terus tertinggal dalam persaingan.(adv/lov)






