Sujiati Soroti Perubahan Pola Kelola Tambak, Rumput Laut Dipanen Tiap Bulan

oleh -740 Dilihat
oleh

READIN.ID – PENAJAM – Pola budidaya perikanan di wilayah Babulu Laut, Penajam Paser Utara (PPU), mengalami perubahan signifikan. Anggota Komisi II DPRD PPU, Sujiati, mengatakan masyarakat setempat kini lebih banyak mengandalkan rumput laut sebagai komoditas utama tambak, menggeser dominasi ikan dan udang.

Pergeseran ini terjadi secara alami karena rumput laut dianggap lebih menguntungkan dan efisien dalam pengelolaannya.

“Sekarang Babulu Laut itu lebih fokus ke rumput laut. Walaupun ikan tetap ada, tetapi jumlahnya tidak sebanyak dulu. Rumput laut lebih cepat panen dan perawatannya juga tidak serumit ikan,” ujar Sujiati, pada Senin (24/11/2025)

Sujiati menjelaskan, rumput laut memberikan kestabilan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat pesisir. Komoditas ini memiliki siklus panen yang relatif singkat—bisa dipanen setiap bulan—dengan risiko kematian yang rendah serta biaya perawatan yang lebih murah dibandingkan memelihara ikan.

“Ikan tetap ada, tapi sekarang paling dijaring saja. Kalau dulu ikan dipanen total, sekarang tidak begitu. Rumput laut malah dipanen tiap bulan,” katanya.

Perubahan orientasi ini juga mengubah pola pengelolaan tambak. Banyak pembudidaya kini hanya melakukan panen ikan secara berkala menggunakan jaring, sementara aktivitas utama difokuskan pada pemeliharaan rumput laut.

“Rumput laut memang lebih cepat panennya. Karena itu masyarakat melihat hasilnya lebih pasti dibandingkan memelihara ikan yang risikonya lebih banyak,” tuturnya.

Dirinya menilai perkembangan ini menunjukkan adaptasi masyarakat Babulu Laut terhadap dinamika pasar. Babulu Laut kini dikenal sebagai salah satu titik produksi rumput laut yang menonjol di PPU.

“Produksi yang saya lihat di lapangan memang luar biasa. Warga kita di Babulu Laut sudah sangat serius mengembangkan rumput laut sebagai komoditas utama mereka,” pungkasnya.(adv/lov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *