Membelah Jalan Hidup, Sosok Indrayani Raih Gelar Doktor Termuda di Kaltim

oleh -2193 Dilihat
oleh

READIN.ID – PENAJAM – Pendidikan adalah jalan untuk mengubah nasib. Prinsip inilah yang selalu dipegang teguh oleh Indrayani, seorang perempuan asal Penajam Paser Utara (PPU) yang berhasil meraih gelar doktor di usia muda. Bukan hanya itu, ia juga dinobatkan sebagai doktor termuda di Kalimantan Timur tahun 2023.

Lahir di Balikpapan pada 25 Februari 1992, Indrayani tumbuh dalam keluarga sederhana. Sang ayah wiraswasta, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga yang gigih berdagang kecil-kecilan demi menopang biaya pendidikan anak-anaknya. Kondisi ekonomi yang serba terbatas tak lantas memadamkan semangatnya. Justru, hal itu menjadi pelajaran berharga yang membentuk mental petarung dalam dirinya.

“Prinsip orang tua saya sederhana, salah satu cara mengubah nasib adalah lewat komitmen, integritas, dan keyakinan. Kalau pernah hidup susah, jangan sampai generasi berikutnya menanggung kesusahan yang sama,” tutur Indrayani.

Masa SMP menjadi fase terberat bagi Indrayani. Sang ibu berjuang membesarkan anak-anak di tengah segala keterbatasan. Namun, ia tak pernah menyesali keadaan. Sebaliknya, ia menjadikannya sebagai pelajaran hidup.

“Yang buruk itu bukan untuk disesali, tapi dijadikan pelajaran. Saya selalu menganggap hidup ini seperti whiteboard. Meski ada coretan hitam, kita bisa menambahkan warna lain agar tetap indah,” ujarnya.

Pada tahun 2010, setelah lulus dari SMA Negeri 1 Nunukan Selatan, Indrayani merantau ke Samarinda untuk melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Mulawarman. Menyadari orang tuanya tak sanggup membiayai kuliah sepenuhnya, ia memilih jalan realistis, kuliah sambil bekerja.

“Sejak awal saya tahu, orang tua tidak mungkin bisa membiayai penuh. Jadi saya bekerja di kafe Juanda sebagai waitress,” katanya.

Selain bekerja dan belajar, Indrayani aktif berorganisasi. Ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan dipercaya menjadi Ketua HMI Komisariat FKIP. Dari sanalah ia banyak belajar tentang kepemimpinan, manajemen waktu dan membangun jaringan sosial.

Meraih Impian dan Terus Berproses

Tahun 2015, Indrayani berhasil meraih gelar sarjana, yang baginya bukan sekadar pencapaian akademis, melainkan bukti bahwa kerja keras selalu membuahkan hasil. Setelah lulus, ia kembali ke PPU dan bekerja sebagai admin keuangan di sebuah perusahaan. Pengalaman ini membuka matanya tentang pentingnya kedisiplinan dan ketelitian.

“Kerja di Coastal Road membuka mata saya. Mengatur keuangan perusahaan jauh lebih rumit daripada uang pribadi. Saya belajar disiplin dan teliti, karena sedikit saja salah hitung bisa berakibat fatal,” ungkapnya.

Pada 2016, ia mewujudkan impian sederhananya, membangun rumah pertama untuk keluarga dari hasil kerja kerasnya. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan studi magister di Universitas Negeri Malang pada 2018. Demi biaya hidup, ia melakoni berbagai pekerjaan sampingan, mulai dari pelayan rumah makan, berjualan pakaian, hingga menjadi agen asuransi. Meski serba pas-pasan, ia berhasil lulus tepat waktu dan meraih gelar magister pada 2020.

Dorongan dari almarhum Prof. Joko, yang pernah menasihatinya untuk melanjutkan studi hingga jenjang doktoral, menguatkan tekadnya. Ia pun mendaftar program doktoral di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Malang pada tahun yang sama.

Doktor Termuda dengan Segudang Prestasi

Perjalanan S3 Indrayani dipermudah berkat Beasiswa Kaltim Tuntas, yang telah ia terima sejak S2, serta Beasiswa Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bayan Resources Tbk. Proses perkuliahan yang bertepatan dengan pandemi Covid-19 juga menjadi keuntungan baginya, karena ia bisa bekerja di Balikpapan sambil menyelesaikan studinya di Malang secara daring. Dengan konsistensi dan target yang jelas, ia berhasil merampungkan studinya dalam waktu 2 tahun 7 bulan.

“Saya mendapat Beasiswa Kaltim Tuntas bukan hanya untuk S3, tetapi juga sejak jenjang S2,” ujarnya.

Di usia 30 tahun, Indrayani berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude, menjadi lulusan terbaik kedua Universitas Negeri Malang sekaligus doktor termuda se-Kalimantan Timur pada tahun 2023. Bagi Indrayani, pencapaian ini bukan semata-mata soal gengsi, melainkan sebagai jalan untuk terus belajar dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana.

Karier akademiknya berlanjut sebagai dosen tetap di Universitas Balikpapan, yang berada di bawah yayasan Yapenti Dharmawirawan Kalimantan Timur, dengan kepakaran di bidang kewirausahaan. Selain itu, ia sering diundang menjadi narasumber oleh kementerian maupun pemerintah provinsi dan daerah terkait kepakarannya di bidang wirausaha.

Indrayani memiliki prinsip hidup sederhana, “Stand low for simple things, because we have life targets”. Artinya, ia memilih rendah hati dalam hal-hal kecil karena hidup punya tujuan besar. Kebiasaan menulis namanya dengan awalan “Dr.” sejak kecil, kini terwujud.

“Nama saya pendek, jadi biar panjang saya kasih gelar yang panjang. Dan ternyata ucapan adalah doa,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia kini memasang target baru, menjadi profesor di usia 39 tahun. “Hidup ini bukan soal seberapa cepat sampai, tapi seberapa konsisten kita melangkah,” tambahnya.

Meski berprestasi, ia tetap menyeimbangkan peran publik dan domestik sebagai seorang istri dari Abdul Waris Muin yang merupakan wakil bupati PPU periode 2025 – 2029 yang sangat disayanginya. Ia meyakini bahwa kemandirian perempuan bukanlah untuk bersaing, melainkan bentuk tanggung jawab diri.

Dirinya ingin membuktikan bahwa rumah tangga dan karier bisa berjalan sejalan, menginspirasi perempuan lain agar berani bermimpi besar dan percaya bahwa komitmen serta integritas akan selalu membuka jalan.

“Pendidikan tidak menjamin kaya, tapi orang kaya dengan pendidikan akan berbeda cara berpikirnya. Saat ada masalah, ia lebih tahu membaca strength, weakness, opportunity, dan threat,” pungkasnya.

Kisah Indrayani menjadi bukti nyata bahwa keberanian untuk bermimpi, konsistensi untuk berjuang, dan doa yang tulus akan selalu menemukan jalannya menuju keberhasilan.(*lov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *