Belajar dari Nol, Bijak Ilhamdani Tunjukkan Bahwa Potensi Diri Lebih Kuat dari Usia

oleh -147 Dilihat
oleh

READIN.ID – PENAJAM – Bijak Ilhamdani, seorang nama yang mungkin belum familiar di panggung nasional, namun sudah menjadi perbincangan hangat di Penajam Paser Utara (PPU). Lahir di Jayapura pada 19 Maret 1996, Bijak kini tercatat sebagai legislator termuda di DPRD PPU yang berhasil menjabat dua periode.

 

Kisah hidupnya tak pernah lepas dari perjalanan sang ayah, Ir. Hamdan Pongrewa, yang bekerja sebagai konsultan desa tertinggal. Kehidupan nomaden ini membawa keluarga Bijak melintasi berbagai daerah, dari Jayapura hingga akhirnya menetap di PPU pada 2003. Di sinilah Bijak tumbuh dan menempuh pendidikan dasar hingga menengah.

 

Pada 2018, jalan hidupnya berbelok drastis. Bijak harus menghentikan kuliahnya di Yogyakarta dan pindah ke Universitas Balikpapan (Uniba) demi membantu orang tuanya yang saat itu maju dalam kontestasi politik di PPU. Momen inilah yang mengenalkannya pada dunia politik, sesuatu yang awalnya tak pernah ia minati. Cita-citanya saat itu adalah menjadi seorang pengusaha.

 

“Yang awalnya saya nggak punya passion sama sekali di politik, akhirnya berjalan waktu karena membantu orang tua, mewakili orang tua ya saya mulai memahami,” ujarnya sambil tersenyum.

 

Bijak memulai perjalanan politiknya dari nol. Berawal dari Partai Amanat Nasional (PAN), ia kemudian berlabuh di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebelum akhirnya memilih Partai Demokrat. Keputusan ini membawanya ke Dapil Sepaku, wilayah yang ia sadari sangat membutuhkan perwakilan suara di pusat. Keyakinan itu memantapkannya maju pada Pemilu 2019, dan ia pun terpilih sebagai anggota DPRD PPU.

 

Menjadi anggota legislatif termuda di usia 23 tahun tentu bukan hal mudah. Bijak harus menghadapi dinamika politik di antara para senior. Namun, ia berpegang teguh pada prinsip “adab dalam berpolitik”. Baginya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, asalkan disampaikan dengan cara yang santun dan penuh rasa hormat.

 

“Walaupun berbeda pendapat, ada pola penyampaian yang harus kami, anak muda, jaga,” katanya.

 

Bijak tidak ingin dinilai hanya dari usianya. Ia sadar, sebagai anak muda ia harus membuktikan kapasitasnya melalui sikap, kinerja, dan komitmen. Seluruh pengalamannya, dari memimpin organisasi di sekolah hingga aktif di komunitas akar rumput, menjadi modal berharga. Ia belajar cara berkomunikasi dengan berbagai tipe orang, membangun jejaring, dan menjembatani perbedaan pandangan.

Dampak Nyata untuk Masyarakat dan Ajakan untuk Generasi Muda

 

Usahanya tak sia-sia. Bijak kembali terpilih pada periode 2024-2029. Kepercayaan ini tidak hanya datang dari masyarakat, tetapi juga dari rekan-rekannya di DPRD. Ia kini dipercaya memegang beberapa posisi strategis, di antaranya Ketua Fraksi dan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD.

 

Bagi Bijak, keberhasilan seorang pemimpin tidak selalu diukur dari proyek-proyek besar. Ia justru meyakini, program kecil yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akan meninggalkan kesan yang jauh lebih mendalam.

 

Salah satu program yang paling berkesan baginya adalah renovasi 50 rumah tidak layak huni. Program ini langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, yaitu tempat tinggal yang layak.

 

“Bagi saya, bukan tentang membangun menara atau bangunan besar, tapi tentang apa yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.

 

Bijak melihat Indonesia, khususnya PPU, berada dalam fase transisi generasi. Kursi-kursi kekuasaan yang selama ini diduduki para senior, akan segera membutuhkan penerus. Di sinilah peran generasi muda sangat dibutuhkan.

 

“Kalau bukan kita, anak muda, lalu siapa? Jangan sampai ketika waktunya tiba, kualitas diri kita tidak layak untuk duduk di situ,” pungkasnya.

 

Ia terus mendorong anak muda untuk mempersiapkan diri sejak dini, meningkatkan kapasitas, memperluas wawasan, dan membangun integritas. Bijak percaya bahwa jabatan dan posisi dapat datang dan pergi, namun kemampuan dan nilai diri akan menjadi bekal yang melekat seumur hidup.

 

Saat momen itu tiba, hanya mereka yang siaplah yang mampu mengemban amanah dan membawa perubahan nyata.(*lov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *