Mariati, Perempuan Tangguh di Balik Layanan Kesehatan PPU

oleh -121 Dilihat
oleh

READIN.ID – PENAJAM – Di balik gemerlap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tersimpan kisah-kisah perjuangan individu yang tak pernah lelah berkontribusi. Salah satunya adalah Mariati, seorang perempuan tangguh yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penajam Paser Utara (PPU). Kisahnya adalah cerminan dari semangat ketulusan dan dedikasi, yang tak hanya berfokus pada karier, tetapi juga pada keluarga.

Mariati mengawali kariernya sebagai perawat di Puskesmas Petung pada tahun 2000. Setiap hari, ia mendedikasikan waktu dan tenaganya, dari pagi hingga malam, demi melayani masyarakat. Keikhlasan dan ketabahan menjadi bekal utamanya dalam menjalani profesi mulia ini.

“Awal mula saya bekerja di PPU itu saya menjadi perawat di Puskesmas Petung,” kenangnya, saat ditemui di RSUD Ratu Aji Putri Botung, Senin (6/8/2025).

Pada tahun 2007, setelah RSUD PPU selesai dibangun, Mariati mendapat kesempatan untuk pindah dan bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD). Selama 18 tahun, ia terus menunjukkan dedikasi tinggi dan semangatnya untuk menjadi bagian dari keselamatan masyarakat. Pengabdiannya yang tak kenal lelah membuahkan hasil. Pada tahun 2023, ia dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Bidang Pelayanan Medis, posisi yang masih dipegangnya hingga saat ini.

Motivasi Keluarga Menjadi Kekuatan Seorang Ibu Tunggal

Namun, perjalanan karier Mariati tidak selalu mulus. Di balik keberhasilannya, ada perjuangan pribadi yang tak kalah berat. Mariati sempat menjadi orang tua tunggal atau single parent, yang harus memikul tanggung jawab besar merawat orang tua dan membesarkan anak-anaknya seorang diri.

“Menjadi single parent memang tidak mudah. Saya harus mengurus orang tua dan juga anak, tapi saya jalani saja,” tuturnya.

Di masa-masa sulit itu, motivasi terbesarnya datang dari keluarga, terutama ayahnya. Ia ingin membahagiakan sang ayah yang sangat luar biasa dalam membesarkannya.

“Saya mikir bagaimana caranya menyenangkan hati mereka, terutama bapak saya,” ujarnya.

Sayangnya, takdir berkata lain. Ayahnya meninggal dunia sebelum sempat melihat Mariati sukses seperti sekarang. Kematian sang ayah justru menguatkan tekadnya untuk terus berjuang. Ia yakin, semua usahanya akan menemui titik terbaik, dan kebahagiaan yang ia perjuangkan akan sampai kepada keluarganya.

Setelah melewati masa-masa sulit, Mariati kembali menemukan pendamping hidup yang menemaninya hingga saat ini, berbagi suka dan duka.

Menempuh Pendidikan Tanpa Henti

Di tengah kesibukan bekerja dan mengurus keluarga, Mariati tidak pernah berhenti belajar. Pendidikan adalah kunci baginya. Ia mengawali jalur pendidikannya di Sekolah Perawat Kesehatan (setara SMP), yang menjadi titik awal kariernya di dunia kesehatan. Setelah lulus, ia diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan kualifikasi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK).

Kepintaran dan semangatnya terus membawanya maju. Ia mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melanjutkan pendidikan D-III Keperawatan. Setelah meraih gelar D-III, ia membiayai sendiri pendidikan S-1 Keperawatan, hingga akhirnya menyelesaikan profesi Ners. Ia bahkan mengambil S-2 Manajemen sembari bekerja.

“Saya ambil S1 Keperawatan dengan biaya sendiri, izin belajar dari Pemda, sampai profesi selesai. Setelah itu, saya tiba-tiba langsung di bidang keperawatan, pindah ke pelayanan medik dan ambil S2 Manajemen,” ujarnya.

Perjalanan pendidikannya tidak mudah. Ia sempat cuti selama setahun karena melahirkan, namun kembali melanjutkan studinya di Balikpapan. Mariati menjalani magang di RSUD Kanujoso dan rela bolak-balik Balikpapan-Penajam demi menggapai impiannya.

Kini, setelah semua perjuangan panjang itu, Mariati berdiri kokoh sebagai Kepala Bidang di RSUD PPU, membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras akan selalu membuahkan hasil.

“Pesan saya untuk kalian, apalagi yang seperti saya dulu, single parent, jangan berhenti berusaha mencari pekerjaan yang halal, karena banyak perempuan yang berhasil mendidik anaknya sampai berhasil,” pesannya.

Kisah Mariati adalah pengingat bahwa di setiap kesulitan, selalu ada harapan. Dengan tekad dan keyakinan, badai seberat apa pun dapat dilalui, dan kesuksesan akan menyambut di ujung jalan. (*saf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *