READIN.ID – PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menyambut kunjungan kerja lapangan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dalam rangkaian Indonesia Economic Innovation Partnership Program (EIPP) kawasan industri. Pertemuan ini berlangsung di ruang kerja Bupati PPU pada Sabtu (21/6/2025).
Kunjungan ini berfokus pada ‘Strategi Pengembangan dan Studi Kelayakan Awal Untuk Menarik Investasi Asing Langsung’, dengan tujuan menjajaki potensi pengembangan kawasan industri di wilayah PPU. Hal ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem investasi dan industrialisasi di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem investasi dan industrialisasi di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkap Mudyat Noor.
Mudyat menambahkan, pemerintah daerah dalam waktu dekat berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) sebesar 50 megawatt (MW). Pembangunan ini dimaksudkan sebagai jaminan pasokan listrik di kawasan industri nantinya.
“Kita sudah ada rencana, mudah-mudahan tahun ini atau tahun depan sudah bisa jalan, kita akan membangun lagi PLTGU itu kita sekitar 50 Mega. Indosino sudah sepakat untuk mensuplai gasnya, jadi biar ada jaminan kalau kawasan industri listriknya aman,” ucapnya.
Sementara itu, pihak delegasi Korsel, Muhyuck Lee, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sambutan yang diberikan Pemda PPU, serta kekagumannya terhadap Kabupaten PPU.
Muhyuck Lee menjelaskan, tujuan EIPP adalah untuk membuat perencanaan pertumbuhan industri yang berkelanjutan, disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan daerah.
“Tujuan dari EIPP itu sendiri adalah gambaran umum secara garis besar kita membuat perencanaan pertumbuhan industri yang berkelanjutan, di mana industrinya itu adalah apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan,” ujar Muhyuck Lee.
Ia menambahkan, seiring pertumbuhan industri dan Ibu Kota di masa depan, PPU sebagai wilayah penyangga IKN mau tidak mau harus mengikuti pertumbuhan tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan koordinasi dan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia, khususnya Kabupaten PPU, dengan Pemerintah Korsel.
“Pertumbuhan industri secara otomatis diharapkan akan menyerap tenaga kerja lokal di PPU,” tutupnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan kerja sama teknis antara Indonesia dan Korea Selatan dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis inovasi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis Korsel di kawasan Asia Tenggara.(*nm/adv)