Dinkes PPU Siapkan Surat Edaran Bupati, Waspada Varian Baru COVID-19 di Kaltim

oleh -17 Dilihat
oleh

READIN.ID – PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah menyusun surat edaran (SE) bupati sebagai langkah antisipasi menyusul laporan peningkatan kasus COVID-19 varian terbaru. Meskipun sebagian besar terdeteksi di luar negeri, varian ini telah terkonfirmasi di Kalimantan Timur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes PPU, Sri Temu, menjelaskan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda sempat merawat tiga pasien yang diduga terinfeksi COVID-19. Ketiga pasien ini juga memiliki komorbid seperti diabetes melitus (DM) dan hipertensi, di samping gejala yang mengarah pada COVID-19.

“Dari ketiga suspek, hanya satu pasien yang hasil pemeriksaan PCR lanjutan di Banjarbaru menunjukkan positif COVID-19. Sementara itu, dua pasien lainnya sudah dinyatakan negatif dan telah diizinkan pulang dari ruang isolasi,” kata Sri Temu, Selasa (10/6/2025).

Ia menambahkan, Dinkes Provinsi dan Kementerian Kesehatan telah menggelar rapat koordinasi via Zoom pada malam sebelumnya untuk membahas perkembangan situasi ini.

Varian terbaru yang terdeteksi adalah NB 1.8.1, turunan dari varian Omicron. Varian ini diperkirakan tidak seganas varian-varian sebelumnya yang memicu dampak parah pada periode 2020-2022.

“Gejala yang ditimbulkan umumnya ringan, seperti demam biasa dan sakit tenggorokan,” imbuhnya.

Meskipun demikian, individu dengan riwayat asma atau penyakit paru-paru berpotensi mengalami sesak napas akibat varian ini, namun efek diare yang muncul tidak terlalu parah.

Dirinya menyatakan optimisme bahwa varian baru ini tidak akan menyebabkan lonjakan angka kematian seperti gelombang COVID-19 sebelumnya. Alasannya, mayoritas masyarakat telah memiliki imunitas, baik melalui program vaksinasi yang mencapai 95 persen cakupan, maupun kekebalan alami.

“Perbandingan antara orang yang sudah divaksin dan yang belum itu sangat jauh. Jika sudah divaksin, tubuh kita memiliki pertahanan terhadap virus. Memang, kita tidak pernah tahu kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir,” pungkasnya.(*nm/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *