READIN.ID – PENAJAM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sariman, memberikan sorotan terkait rencana pembentukan 54 koperasi kelurahan/desa pada tahun 2025. Menurutnya, bantuan modal saja tidak akan cukup untuk keberlanjutan koperasi tersebut.
Sariman menekankan pentingnya menyiapkan pusat belanja atau pusat distribusi bagi koperasi-koperasi desa. Fasilitas ini akan memungkinkan mereka berbelanja secara kolektif dengan harga yang lebih bersaing.
“Rencananya mau dipinjami modalnya oleh pemerintah, tapi juga harus disiapkan untuk semacam pusat koperasinya itu, dan tempat berbelanja koperasi-koperasi desa ini di suatu tempat yang disepakati, ditunjuk dan dibiayai, sehingga nanti harganya bisa bersaing dengan toko-toko modern,” ujar Sariman saat diwawancarai Selasa (20/5/2025).
Ia meyakini bahwa jika kepengurusan koperasi dilepas tanpa sistem distribusi yang jelas, maka koperasi tersebut tidak akan mampu bertahan.
“Kalau dilepas masing-masing belanja, saya meyakini, teman-teman komisi juga meyakini bahwa itu tidak akan berhasil. Pasti belinya nanti entah di mana, harganya nanti berapa, dan tidak akan bisa bersaing,” tegasnya.
Sariman juga menambahkan, jika ada unit usaha koperasi seperti apotek atau gerai obat, hal itu sangat memerlukan dukungan distributor besar yang ditunjuk langsung oleh pemerintah.
“Begitu juga, misalnya ada gerai apotik, gerai obat, itu juga nanti begitu. Harapan kita ada satu distributor besar yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mensupport, mensuplai,” pungkasnya.
Menurutnya, masukan-masukan ini penting untuk diperhatikan agar koperasi desa yang dibentuk benar-benar mampu berjalan dan bertahan lama.(*lov/adv)