READIN.ID – PENAJAM – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini makin padat.
TPA itu diperkirakan hanya mampu menampung sampah untuk satu hingga dua tahun lagi.
Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Kamaruddin mengatakan, setiap hari, sekitar 50 sampai 60 ton sampah dibuang ke sana. Jika tidak ada pengolahan lebih lanjut, TPA ini bisa cepat penuh.
“Kalau kondisinya seperti sekarang, kemungkinan dalam dua tahun ke depan TPA sudah tak bisa lagi menampung sampah,” kata Kamaruddin, Selasa (22/4/2025).
Untuk mengatasi hal itu, DLH berencana membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di sekitar lokasi TPA. Tempat tersebut akan berfungsi untuk memilah dan mengolah sampah sebelum akhirnya dibuang.
“Jadi, nanti yang masuk ke TPA hanya sisa-sisa sampah yang sudah tidak bisa diolah lagi,” jelas Kamaruddin.
Saat ini, pemerintah pusat juga mendorong daerah untuk tidak lagi hanya menimbun sampah, tapi mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat. Contohnya, sampah plastik bisa diubah menjadi bahan untuk membuat paving block.
Namun, semua itu tak bisa berhasil tanpa peran warga. Menurut Kamaruddin, tantangan terbesar datang dari rumah tangga yang belum terbiasa memilah sampah.
“Kalau sampah dari rumah sudah tercampur semua, jadi susah untuk diproses. Pemilahan dari rumah itu penting,” tegasnya.
Ia mengajak masyarakat mulai peduli dan belajar memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Dengan begitu, sampah bisa lebih mudah diolah dan lingkungan jadi lebih bersih.(*na/adv)